Pengembangan Bahan Ajar (Modul)
Selasa, 01 Mei 2018
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul
Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) untuk siswa kelas 5 Sekolah Dasar. Modul ini
disusun berdasarkan Standar Isi 2006
yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar (Student Center). Modul
ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa terkait
dengan materi yang terdapat pada modul. Dalam modul Ilmu Pengetahuan Sosial ini
akan dibahas tentang “kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu di
Indonesia”.
Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain modul ini, terutama dosen
pengampu mata kuliah pengembangan bahan ajar ibu Siti Istiningsih, M.Pd., yang
telah membimbing penyusun dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik.
Mataram, 24 April 2018
Materi Modul IPS Kelas 5 Semster 1
Tahukah
kalian tentang keragaman kenampakan alam di Indonesia? Keragaman kenampakan
alam wilayah Indonesia merupakan pencerminan dari keragaman kenampakan wilayah
provinsi. Negara
Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Dapatkah kalian menyanyikan lagu Dari Sabang sampai Merauke? Bagaimana
perasaan kalian setelah menyayikan lagu itu? Kalian harus bangga dan bersyukur
memiliki negara Indonesia yang kaya akan kekayaan alam, flora, fauna,dan
sebagainya. Dalam bab ini akan kita pelajari kenampakan alam di Indonesia.
Kenampakan alam meliputi: pegunungan, gunung, tanjung, sungai, danau, teluk dan
selat. Kenampakan buatan di Indonesia meliputi: waduk, pelabuhan, bandar udara,
kebun binatang, perkebunan, dan pabrik. Selain kenampakan alam, kita juga akan
mempelajari tentang persebaran flora fauna, keadaan alam, dan sistem pembagian
waktu di Indonesia.
A. Kenampakan Alam Wilayah Indonesia
Kenampakan
alam di Indonesia memiliki ciri yang berbeda-beda antara provinsi satu dengan
provinsi yang lainnya. Secara umum, kenampakan alam berupa daratan dan
perairan. Kenampakan alam daratan berupa pegunungan, gunung, dataran tinggi,
dataran rendah, dan tanjung. Kenampakan alam perairan berupa sungai, danau,
laut, dan selat.
1. Pegunungan
Pegunungan adalah sekumpulan bukit yang membentuk barisan. Contohnya Pegunungan Sudirman dengan puncaknya Puncak Jaya (5.030 m) dan Puncak Trikora (4.750 m). Pegunungan Jayawijaya dengan puncaknya Puncak Mandala (4.700 m) dan Puncak Yamin (4.506 m). Perhatikan gambar 1.1 dibawah contoh pegunungan di Indonesia.
(Gambar 1.1 pegunungan Sudirman)1. Pegunungan
Pegunungan adalah sekumpulan bukit yang membentuk barisan. Contohnya Pegunungan Sudirman dengan puncaknya Puncak Jaya (5.030 m) dan Puncak Trikora (4.750 m). Pegunungan Jayawijaya dengan puncaknya Puncak Mandala (4.700 m) dan Puncak Yamin (4.506 m). Perhatikan gambar 1.1 dibawah contoh pegunungan di Indonesia.
2. Gunung
Gunung adalah bukit
yang sangat besar dan tinggi. Gunung tertinggi di Jawa adalah Semeru ( 3.676 m ), di Sumatra adalah Gunung Kerinci (3.805 m ),
diSulawesi adalah Gunung Rantekombala ( 3.456 m) dan di NTB adalah Gunung
Rinjani (3.726 m). Adapun gunung tertinggi di Indonesia adalah Puncak Jaya (5.030
m) yang selalu diselimuti salju. Perhatikanlah gambar 1.2 dibawah merupakan
contoh gunung di Indonesia.
(Gambar 1.2 Gunung Rinjani)
3. Tanjung
Tanjung atau
semenanjung adalah daratan yang menjorok ke laut. Pulau-pulau di Indonesia banyak
memiliki tanjung karena pantai di kepulauan Indonesia tidak rata. Tanjung yang
sangat luas disebut jazirah, contohnya jazirah Arab. Tanjung yang sangat sempit
disebut ujung, contohnya Ujung Kulon di Jawa Barat
(Gambar 1.3 Tanjung di Indonesia)
4. Sungai
Sungai adalah aliran
air yang besar yang terjadi karena alam. Di Indonesia banyak terdapat sungai,
baik besar maupun kecil. Sungai terbesar adalah Sungai Musi di Sumatra. Sungai
terpanjang di Jawa adalah Sungai Bengawan Solo. Sungai terpanjang di Kalimantan
adalah Sungai Kapuas dan Sungai terpanjang di Papua adalah Sungai Memberamo.
Contoh sungai diIndonesia pada gambar 1.4 dibawah ini.
(Gambar 1.4 Sungai Kapuas)
5. Danau
Danau adalah genangan air
yang sangat luas yang dikelilingi daratan. Dilihat dari prosesnya, danau
dibedakan menjadi dua, yaitu danau alam dan danau buatan. Danau alam terjadi
karena peristiwa alam, letusan gunung berapi, pengikisan, dan patahan bumi.
Danau ini sering disebut telaga/sendang/tasik. Danau buatan disebut juga
bendungan, waduk, atau dam. Danau terbesar di Indonesia adalah Danau Toba di
Sumatra Utara, yang di tengah-tengahnya terdapat Pulau Samosir. Selain itu juga
terdapat danau yang terletak didaerah NTB yaitu Danau Segara Anak dan Masih banyak danau
di Indonesia. Perhatikanlah gambar 1.5 dibawah ini merupakan contoh Danau di
Indonesia yang terletak di Provinsi NTB.
(Gambar 1.5 Danau Segara Anak)
6. Teluk
Teluk adalah bagian
laut yang menjorok ke daratan. Teluk biasanya digunakan untuk pelabuhan laut/
bandara karena daerah tersebut bebas dari ombak yang besar. Contoh teluk di
Indonesia adalah Teluk Jakarta dan Teluk Penyu. Gambar 1.6 dibawah merupakan contoh teluk di Indonesia.
(Gambar 1.6 Teluk Penyu)
7. Selat
Selat adalah laut
yang sempit yang menghubungkan pulau satu dengan pulau yang lainnya. Indonesia
memiliki banyak selat karena Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan
kecil. Contoh selat di Indonesia adalah Selat Sunda yang menghubungkan Pulau
Jawa dengan Sumatra dan juga selat alas yang menghubungkan pulau lombok dan sumbawa.
(Gambar 1.7 Selat Alas)
B. Persebaran Flora dan Fauna
1. Persebaran flora dan fauna menurut penyelidikan para
ahli, di Indonesia terdapat kurang lebih 4.500 jenis pohon,1.500 jenis tumbuhan
paku dan 5.000 jenis tumbuhan anggrek dari jumlah 375.000 jenis yang ada di
dunia. Keadaan tanah dan iklim di Indonesia menyebabkan tanah di Indonesia
subur, sehingga hampir 14% wilayah Indonesia ditumbuhi tanaman yang sangat
lebat. Flora di Indonesia dikelompokkan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
a. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis
terdapat di sekitar garis khatulistiwa. Tumbuhannya sangat beragam sehingga
sering disebut hutan heterogen. Wilayah Indonesia yang banyak terdapat hutan
hujan tropis adalah Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau
Papua.
(Gambar 1.8 Hujan Hutan Tropis)
b. Hutan Musim
Hutan musim adalah
hutan yang terdapat di daerah yang memiliki musim kemarau cukup panjang. Hutan
ini jenis tumbuhannya sangat sedikit bahkan cenderung sejenis. Hutan musim
sering disebut hutan homogen. Contoh: hutan musim adalah hutan jati dan hutan
pinus. Wilayah Indonesia yang banyak terdapat hutan musim adalah Jawa Timur,
Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
(Gambar 1.9 Hutan Musim)
c. Hutan Sabana dan Stepa
Hutan sabana adalah hutan
padang rumput yang banyak semak semaknya. Stepa adalah padang rumput yang luas
tanpa bersemak. Keduanya terdapat di daerah yang kering dan curah hujan yang
sedikit. Hutan ini banyak terdapat di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
dan Madura. Daerah ini cocok dimanfaatkan sebagai daerah peternakan.
(Gambar 1.10 Hutan Sabana)
(Gambar 1.11 Hutan Stepa)
d. Hutan lumut
Hutan Lumut adalah
hutan yang hanya ditumbuhi oleh padang lumut. Hutan ini tumbuh di daerah gunung
atau pegunungan yang memiliki ketinggian 1.500–3.000 meter dan berudara lembab.
(Gambar 1.12 Hutan Lumut)
2. Persebaran Fauna di Indonesia
Sama halnya dengan flora
di Indonesia, fauna di Indonesia juga sangat beragam. Ahli flora dan fauna
Alfred Weber dan Wallace membagi wilayah fauna menjadi tiga bagian, yaitu fauna
Asiatis, fauna Peralihan, dan fauna Australis. Ketiganya dipisahkan oleh garis
Weber dan garis Wallace. Garis Weber adalah garis yang digambar oleh Weber
untuk memisahkan habitat fauna tipe Australia dengan fauna tipe Peralihan,
sedangkan garis Wallace adalah garis yang digambar oleh Wallace untuk
memisahkan habitat fauna tipe Peralihan dengan fauna tipe Asia.
a. Fauna Asiatis
Fauna Asiatis memiliki
kesamaan dengan fauna yang hidup di Benua Asia. Hewan tipe Asia, antara lain
harimau, kera, gajah, orangutan, dan sebagainya. Hewan tipe Asia banyak
terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.
(Gambar 1.13 Harimau Sumatra)
b. Fauna Peralihan
Fauna
Peralihan tidak memiliki kesamaan dengan fauna di Asia ataupun fauna di
Australia. Fauna tipe Peralihan umumnya berada di wilayah Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis hewan tipe ini, antara lain komodo,
anoa, babi rusa, burung malio, dan burung kakaktua.
c. Fauna Australis
Fauna Australis memiliki kesamaan dengan fauna yang ada di Benua Australia. Jenis hewan tipe ini banyak hidup di wilayah Indonesia bagian timur, Maluku bagian timur, dan Irian. Jenis hewan tipe Australis, antara lain burung cenderawasih, nuri raja, kanguru, kuskus, musang berkantung, tikus berkantung, dan kasuari.
Gambar 1.15 Burung Cendrawasih Papua)
C. Cuaca dan Iklim di Indonesia
Cuaca adalah rata-rata keadaan udara suatu tempat dalam rentang
waktu yang relatif singkat. Cuaca cepat berubah-ubah dan daerahnya tidak
terlalu luas, sedangkan iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu daerah
yang luas dan diperhitungkan dalam rentang waktu yang lama. Iklim jarang
berubah sampai jangka waktu antara 30–100 tahun.
1. Iklim dan Angin di Indonesia
Iklim sangat dipengaruhi oleh letak astronomis
Indonesia yang berada di garis lintang 6°LU–11°LS sehingga beriklim tropis.
Selain itu, Indonesia juga terletak di antara dua benua dan dua samudra.
2. Pola Angin di Indonesia
Angin adalah udara yang bergerak. Angin
bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi menuju ke daerah yang bertekanan
rendah. Jenis angin yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut.
a.
Angin Musim
Angin musim ada dua, yaitu angin musim barat dan angin musim
timur. Angin musim barat bergerak dari Asia menuju Australia yang melewati
Samudra Hindia. Angin musim barat banyak membawa uap air sehingga menyebabkan
musim hujan. Angin ini bertiup antara bulan September sampai Maret. Adapun
angin musim timur adalah angin yang bergerak dari Benua Australia menuju
Samudra Hindia. Angin ini bersifat kering sehingga menyebabkan musim kemarau di
Indonesia. Angin ini bertiup dari bulan Maret sampai dengan bulan September.
(Gambar 1.16 Angin Musim Barat dan Timur)
Angin lokal terjadi di suatu tempat tertentu saja. Angin lokal
dibedakan menjadi sebagai berikut,
1)
Angin laut, yaitu angin yang bertiup dari laut menuju ke darat.
Angin ini terjadi pada siang hari.
2)
Angin darat, yaitu angin yang bertiup dari darat menuju ke laut.
Angin ini terjadi pada malam hari.
3)
Angin gunung, yaitu angin yang bertiup dari puncak gunung menuju
ke lembah. Angin ini terjadi pada malam hari.
4)
Angin lembah, yaitu angin
yang bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung. Angin ini terjadi pada siang
hari.
c.
Angin Fohn
Angin fohn adalah angin yang turun dari lereng
pegunungan. Sifat angin ini kering dan panas. Berbagai jenis angin fohn, antara
lain sebagai berikut.
1)
Angin Kumbang, terjadi di Tegal dan Cirebon.
2)
Angin Gending, terjadi di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
3)
Angin Puting Beliung dan Bahorok, terjadi di Medan, Sumatra
Utara.
4)
Angin Brubu, terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.
5)
Angin Wambrau, terjadi di Biak, Papua.
3. Dampak Perubahan Cuaca dan Iklim terhadap Kehidupan
Pengaruh atau dampak cuaca dan iklim
terhadap kehidupan ditentukan oleh tingkat budaya seseorang. Pengaruh ini menentukan
berbagai hal, antara lain sebagai berikut.
a)
Pola perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
b)
Cara berpakaian.
c)
Pemilihan bentuk rumah.
d)
Penyesuaian pada lingkungannya.
e)
Cara beraktivitas atau memilih pekerjaan.
D. Kenampakan Buatan di Indonesia
Kenampakan buatan di
Indonesia sangat banyak. Hal ini disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia.
Lingkungan buatan adalah daerah yang sengaja dibuatlingkungan baru untuk
kepentingan tertentu. Kepentingan manusia, antara lain untuk kemakmuran,
melindungi satwa dan tumbuhan, pembangunan sarana dan prasarana bagi umum,
untuk PLTA, dan untuk tujuan wisata atau rekreasi. Kenampakan alam buatan,
antara lain sebagai berikut.
1. Waduk
Waduk adalah
bendungan yang merupakan danau buatan. Waduk dimanfaatkan untuk kepentingan
irigasi, perikanan, PLTA, dan wisata. Contohnya adalah Waduk Jatiluhur, Waduk
Saguling, Waduk Cirata di Jawa Barat dan Waduk Gajah Mungkur, Waduk Malahayu di
Jawa Tengah.
(Gambar 1.17 Waduk Jatiluhur)
2. Pelabuhan
Pelabuhan merupakan
bandar atau tempat berlabuh atau singgahnya kapal-kapal,baik kapal barang atau
kapal muatan penumpang. Pelabuhan juga sebagai tempat transaksi perdagangan,
ekspor impor, dan bea cukai. Semua kegiatan tersebut menambah devisa negara.
Pelabuhan di Indonesia, antara lain Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan
Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.
(Gambar 1.18 Pelabuhan Tanjung Priok)
3. Kebun Binatang
Kebun binatang merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk
melestarikan hewan dari kepunahan dan mengembangbiakkan hewan tersebut. Kebun
binatang biasanya dibuka untuk wisata atau rekreasi masyarakat umum. Kebun
binatang yang terkenal di Indonesia adalah Ragunan di Jakarta, Taman Safari di
Bogor, Wonokromo di Surabaya, dan masih banyak lagi yang lainnya.
(Gambar 1.19 Taman Safari Bogor)
4. Bandar udara
Bandar Udara adalah
tempat yang sengaja dibuat untuk tinggal landas sebuah pesawat. Sarana ini
termasuk dalam transportasi udara. Bandar udara yang terkenal adalah Soekarno-
Hatta di Jakarta, Juanda di Surabaya, Bil di Lombok dan masih banyak lagi yang
lainnya.
(Gambar 1.20 Bandara Internasional Lombok)
5. Perkebunan
Perkebunan
adalah areal yang sengaja dibuat untuk ditanami tanaman industry seperti kelapa
sawit, kopi, teh, coklat, karet, kelapa, tembakau ,tebu dan lain-lain.
(Gambar1.21 Perkebunan Kelapa Sawit)
6. Kawasan Industri/Pabrik
Kawasan industri
adalah daerah yang sengaja dibangun untuk lokasi usaha dalam lingkup besar,
seperti pabrik. Biasanya pabrik dibangun di daerah yang agak jauh dari
pemukiman penduduk. Hal ini, bertujuan agar polusi dari pabrik tersebut tidak
menggangu kenyamanan penduduk. Keuntungan dari pembuatan kenampakan buatan
antara lain adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kesempatan kerja
luas, dan tersedianya fasilitas yang lebih baik. Sedangkan kerugiannya adalah
rusaknya lingkungan,dan pencemaran lingkungan.
(Gambar 1.22 Pabrik Industri)
E. Pembagian Waktu di Indonesia
Wilayah Indonesia
terbentang dari Sabang sampai Merauke, pada garis bujur 95°BT – 141°BT. Dalam
satu hari ada 24 jam. Setiap satu jam rentangnya adalah 360:24 atau 15 derajat.
Karena Indonesia memiliki wilayah 46 derajat, maka Indonesia terbagi menjadi
tiga daerah waktu dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi Sumatra, Jawa,
Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
2.
Wilayah Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT.
3.
Wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Maluku, Maluku Utara,
dan Papua.
Sebagai contoh, bila di
London pukul 00.00 maka diwilayah WIB misalnya di Jakarta pukul 07.00,
diwilayah WITA misalnya di wilayah Makassar pukul 08.00, dan di wilayah WIT
misalnya di Jayapura pukul 09.00. Selisih waktu antara WIB dan WITA satu jam.
Selisih wktu antara WIB dan WIT adalah 2 jam. Selisih antara WITA dengan WIT
adalah satu jam. Contoh, bila di Medan pukul 07.00 berarti di Denpasar pukul
08.00 dan di Ambon pukul 09.00.
RANGKUMAN
RANGKUMAN
1. Kenampakan Alam adalah segala
sesuatu yang dibentuk oleh peristiwa yang berada dialam. Kenampakan alam berupa daratan terdiri dari pegunungan,
gunung, dataran tinggi, dataran rendah, dan tanjung. Sedangkan berupa perairan
terdiri dari sungai, danau, laut, dan selat.
2. Flora di Indonesia
dikelompokkan menjadi empat, yaitu hutan hujan tropis, hutan musim, hutan
sabana, dan hutan lumut. Alfred
Weber dan Wallace membagi wilayah fauna menjadi tiga bagian yaitu, fauna
Asiatis, fauna Peralihan, dan fauna Australis.
3. Angin adalah udara yang
bergerak. Jenis angin yang ada di Indonesia adalah: angin musim, angin lokal,
dan angin fohn.
4. Kenampakan buatan adalah suatu
bentuk kenampakan dilingkungan yang sengaja dibuat oleh manusia. Diantaranya
adalah, waduk, pabrik, Bandar udara, pelabuhan, dan kebun binatang.
5. Indonesia terbagi menjadi tiga
daerah waktu, Waktu Indonesia Barat, Waktu
Indonesia Tengah, dan Waktu Indonesia Timur.
GLOSARIUM
Atlas : buku yang berisi peta bumi.
Bendungan : bangunan penahan atau penimbun air
untuk irigasi.
Fauna : dunia hewan.
Flora : dunia tumbuh-tumbuhan.
Irigasi : Pengaturan pembagian atau
pengaliran air
menurut sistem
tertentu untuk sawah.
Kepunahan : hilangnya keberadaan sebuah
spesies.
Khatulistiwa : garis lintang nol derajat.
Pesisir : Tanah datar berpasir dipantai.
Rentang waktu :
jangka, ukuran, atau jangkauan tentang waktu.
Selat :
laut sempit yang menghubungkan pulau yang
satu dengan
lainnya.
Tanjung : bagian darat yang menjorok ke
laut.
Teluk : bagian laut yang menjorok ke
darat.
Tropis : mengenai daerah tropis (sekitar
khatulistiwa).
DAFTAR PUSTAKA
Syamsiyah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 5.
Jakarta: Departemen Pendidikan Sosial.
Susilaningsih, Endang dan Limbong,
Linda. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rusmawan, dan Wahyuni Sri. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar
& Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Langganan:
Postingan (Atom)